Kamis, 04 Juni 2015

AJARAN HINDU DHARMA TENTANG ETIKA

RESUM
KELOMPOK 4
TOPIK KE 
Mulyadi 
henri
ririn novitasari 
ali zainal abidin
azis rahmat najib
m rahmat ramadhan 
AJARAN HINDU DHARMA TENTANG ETIKA

Dalam sebuha agama pasti akan terdapat sebuha system etika yang dimana ini merupakan rumusan akan tujuan kita tinggal di dunia ini. Termasuk juga agama hindu yang merupakan agama yang tertua didalam nya terdapat system etika yang dimana inti dari ajaran ini.
Ada pu kerangka dasar ajaran hindu dharma ialah
1.       Filsafat tattwa
2.       Etika atau susila
3.       Upacara atau ritual
Sebelum kita lebih jauh membahas ini kita harus tau dulu akan pengertian etika ini.  Kata ‘Etika’ berasal dari bahasa Latin ‘Ethicus’ sedangkan bahasa Yunani ‘Ethikos’ berarti prinsip-prinsip moril, kesopanan, kebiasaan, tata susila atau kesusilaan. Kalau ditilik dari kata ‘Susila’,  maka Susila terdiri dari suku ‘Su’ dan ‘Sila’. Suku ‘Su’ diartikan pengertian baik, bagus, sedangkan kata ‘Sila’ mengandung makna hokum, kaidah, moril, peri-kelakuan, keadaan batin dan sebagainya. Jadi istilah ‘Susila’ bermakna norma moril yang baik atau peri-kelakuan batin yang sesuai dengan norma hukum agama atau bias dikatakan juga sebagai ilmu yang mepelajari tata nilai baik dan buruk dalam setiap perbuatan manusia yang akan menimbulkan keharmonisan dalam sesame makhluk.
a.       Filsafat Tat Twam Asi
Tat Twam Asi arti bahasa sanksekerta ialah “aku adalah kau”. Sebelum kita membahas jauh akan konsep filsafat Tat Twam Asi ini maka kita harus mengetahui konsep penciptaan manusia menurut perspektif Hindu. Yang dimana dalam agama Hindu konsep penciptaan manusia ini dari beberapa Zat atau bias dikatakan sebagai pancamahabhuta yang dimana Pancamahabhuta ini merupakan salah satu atau terdiri dari Zat nya sang Hyang widhi. Jadi bisa dikatakan Manusia diciptakan dari Zat sang Hyang Widhi wasa.
Dalam filsafat ini dikatakan bahwa artinya Aku adalah Kau. Maksudnya ini menyatakan bahwa kita yang berada di alam ini atau di alam luar itu sama, hanya saja dibedakan oleh bentuk yang ril. Karena kesamaan yang disini tidak bisa dilihat oleh mata kepala kita. Misalnya ketika kita menyakiti sesorang maka pada dasarnya kita menyakiti diri kita sendiri.
Selain itu juga ada beberapa pendapat penafsiran tentang hal ini diantaranya
·         Suddhawaita ialah beranggapan bahwa ini merupakan kesatuan “Esensi” antara “tat” dan diri individu, namun Tat adalah keseluruan sedangkan sang diri hanyalah bagian.
·         Wasistadwaita. Bahwasannya beranggapan bahwa identitas diri individu sebagian dari keseluruhan yang dinyatakan oleh “Tat” yaitu Brahman.
·         Dwaitadwaita. Beranggapan bahwa kesamaan dan peredaan yang setara antara sang diri sebagai bagian dari keseluruhan yang dinyatakan dengan “Tat”.
·         Acitya Bheda Abheda. Menafsirkan bahwa kesatuan perbedaaan yag tak terpikirkan atau sulit untuk dibayangkan antara sang diri sebagai bagian dari keseluruhan yang dinyatakan dengan “Tat”.   
pada dasarnya tentang filsafat ini hanya untuk memahami akan konsep etika yang dimana filsafat ini akan menimbulkan rasa perhatian atau kepedulian.
Adapun tujuan dari etika dalam umat hindu diantaranya yaitu:
1.       Untuk membina agar umat hindu dapat memelihara hubungan baik, hidup rukun dan harmonis dai dalam keluarga maupun masyarakat.
2.       Untuk membina agar umat hindu selalu bersikap dan bertingkah laku yang baik, kepada setiap orang tanpa pandang bulu.
3.       Untuk membina agar umat Hindu dapat menjadi manusia yang baik dan budi luhur
4.       Untuk menghindarkan adanya hukum rimba di masyarakat, dimana yang kuat selalu menindas yang lemah.

b.       Pengertian Chubakarma ( perbuatan baik ).
  Ada pun pengertian Chubakarma yang dimana arti dari bahasa sangsekerta yaitu: Perbuatan baik. Adapun perbuatan baik itu terbagi menjadi 12
Ø  Tri Karya Parisudha
Pada dasarnya Tri Kaya Parisudha ini berasal dari kata “Tri” yang berarti tiga sedangkan kata “Kaya” yang berarti tingkah laku dan kata “Parisudha” yang berarti mulia. Jadi bisa dikatan Tri Kaya Parisudha adalah tiga perbuatan yang mulia. Ada pun tiga perbuatan yang mulia tersebut diantaranya ialah
·         Manacika yaitu berpikiran yang baik dan suci, orang yang dimana bisa dikatakan Manacika apabila ia melakukan 3 hal yaitu :
ü  Tidak menginginkan seseuatu yang halal
ü  Tidak berfikir buruk terhadap sesame manusia atau makhluk yang lainnya
ü  Yakin dan percaya tterhadap akan hukum karma.
·         Wacika yaitu berkata yang baik dan benar, yangv dimana seeorang dapat dikatang sebagai Wacika ia harus melakukan 4 hal diantaranya :
ü  Tidak mencaci maki orang lain
ü  Tidak berkata kasar kepada orang lain
ü  Idak memfitnah atau mengadudoba orang lain
ü  Tidak ingkar janji.
·         Kayika berbuat baik dan jujur. Seseorang akan dikatakan sebagi Kayika maka ia harus berbuat 3 hal, diantaranya :
ü  Tidak menyiksa, menyakiti atau membunuh.
ü  Tidak berbuat curang, mencuri atau merampok.
ü  Tidak berzina.
Ø  Catur Paramita
Adapun catur Paramita adalah empat bentuk budhi luhur yaitu Maitri, Karuna, Mudita dan Upeksa.
·         Maitri ialah






Tidak ada komentar:

Posting Komentar