KERAJAAN-KERAJAAN HINDU DI INDONESIA
Agama Hindu yang dibawa dari India
berpengaruh di Indonesia. Salah satu bentuknya adalah munculnya
kerajaan-kerajaan Hindu, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Kediri,
Singasari, dan Majapahit.
1.
Kerajaan Kutai
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=&url=http%3A%2F%2Fwww.portalsejarah.com%2Fmenelusuri-sejarah-kerajaan-kutai.html&ei=Bcx7VYPyDJK48gWBvIGACg&psig=AFQjCNHN
Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Kerajaan Kutai didirikan sekitar tahun 400 masehi. Letaknya di tepi
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Raja pertamanya bernama Kudungga. Raja yang
terkenal adalah Mulawarman. Mulawarman menyembah Dewa Syiwa. Dalam suatu
upacara Raja Mulawarman menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana.
Untuk memperingati upacara itu maka didirikan sebuah Yupa. Dalam Yupa
itu ditulis berita mengenai Kerajaan Kutai.
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCN64hNKFjMYCFco1vAodzW8Aog&url=https%3A%2F%2Fpuputrahadiani.wordpress.com%2F2012%2F03%2F18%2Fkerajaan-kutai
1.
Maharaja Kudungga,
gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
2.
Maharaja Asmawarman
(anak Kundungga)
3.
Maharaja Mulawarman
(anak Aswawarman)
4.
Maharaja Marawijaya
Warman
5.
Maharaja Gajayana
Warman
6.
Maharaja Tungga Warman
7.
Maharaja Jayanaga
Warman
8.
Maharaja Nalasinga
Warman
9.
Maharaja Nala Parana
Tungga Warman
10.
Maharaja Gadingga
Warman Dewa
11.
Maharaja Indra Warman
Dewa
12.
Maharaja Sangga Warman
Dewa
13.
Maharaja Candrawarman
14.
Maharaja Sri Langka
Dewa Warman
15.
Maharaja Guna Parana
Dewa Warman
16.
Maharaja Wijaya Warman
17.
Maharaja Sri Aji Dewa
Warman
18.
Maharaja Mulia Putera
Warman
19.
Maharaja Nala Pandita
Warman
20.
Maharaja Indra Paruta
Dewa Warman
21.
Maharaja Dharma Setia
Warman
2.
Kerajaan Tarumanegara
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCIKKuZKSjMYCFQKmvAodU4wApQ&url=http%3A%2F%2Fwww.anneahira.com%2Ftarumanegara.htm&ei=_tp7VYITgszyBdOYgqgK&psig
Kerajaan Tarumanegara adalah salah satu
kerajaan tertua di Indonesia (kedua setelah Kerajaan Kutai) dan kerajaan Hindu
tertua di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada abad ke- 4 Masehi
sampai abad ke 7 M. Lokasi kerajaan itu sekitar Bogor, Jawa Barat. Tarumanegara
didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M (naskah
wangsakerta). Kerajaan Tarumanegara merupakan kelanjutan dari kerajaan
Salakanegara (130-362 M). Pada saat berdirinya kerajaan Tarumanegara, ibukota
kerajaan berpindah dari Rajatapura (ibu kota Salakanegara) ke Tarumanegara.
Salakanegara menjadi kerajaan daerah. Selain itu juga Wilayah kekuasaan
Tarumanegara menurut prasasti Tugu (417 M) meliputi daerah Banten,Jakarta,Bogor
dan Cirebon.
Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Purnawarman
memeluk agama Hindu yang menyembah Dewa Wisnu. Pada zaman Purnawarman, kerajaan
Tarumanegara telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai
Citarum. Saluran air itu berfungsi untuk mengairi lahan pertanian dan
menahan banjir.
Raja
raja kerajaan Tarumanegara:
Ø Jayasingawarman
(358-382 M)
Ø Dharmayawarman
(382-395 M)
Ø Purnawarman
(395-434 M)
Ø Wisnuwarman
(434-455 M)
Ø Indrawarman
(455-515 M)
Ø Candrawarman
(515-535 M)
Ø Suryawarman
(535-561 M)
Ø Kertawarman
(561-628 M)
Ø Sudhawarman
(628-639 M)
Ø Hariwangsawarman
(639-640 M)
Ø Nagajayawarman
(640-666 M)
Ø Linggawarman
(666-669 M)
Ø Tarusbawa
(669-723 M)
3.
Kerajaan Kediri
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCJa_4diSjMYCFde4vAodyq4AnQ&url=https%3A%2F%2Frhagil.wordpress.com%2F2013%2F02%2F22%2Fkerajaan-kadiri%2F&ei
Kerajaan Kediri terletak di sekitar Kali
Berantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berjaya pada pemerintahan Raja Kameswara
yang bergelar Sri Maharaja Sirikan Kameswara. Kameswara meninggal pada tahun
1130. Penggantinya adalah Jayabaya. Jayabaya adalah raja terbesar
Kediri. Ia begitu terkenal karena ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Raja
Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang meninggal tahun 1222. Pada tahun itu
Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok di Desa Ganter, Malang.
Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri antara lain Prasasti Panumbangan,
Prasasti Palah, Kitab Smaradhahana karangan Empu Dharmaja, Kitab Hariwangsa
karangan Empu Panuluh, Kitab Krinayana karangan Empu Triguna, dan Candi
Panataran.
Ada pun raja raja kerajaan Kediri:
Ø Sri Samarawijaya,
merupakan putra Airlangga yang namanya ditemukan
dalam prasasti Pamwatan (1042).
Ø Sri Jayawarsa,
berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan pasti apakah
ia adalah pengganti langsung Sri Samarawijaya atau bukan.
Ø Sri Bameswara,
berdasarkan prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), dan
prasasti Tangkilan (1130).
Ø Sri Jayabhaya,
merupakan raja terbesar Panjalu, berdasarkan prasasti Ngantang (1135), prasasti
Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).
Ø Sri Kertajaya,
berdasarkan prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah
(1197), prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, dan Pararaton.
4.
Kerajaan Singasari
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCKnJrOKVjMYCFQu1vAodx0cAmg&url=http%3A%2F%2Fpendidikan4sejarah.blogspot.com%2F2011%2F11%2Fkerajaan-sing
Kerajaan Singasari terletak di Singasari,
Jawa Timur. Luasnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singasari
didirikan oleh Ken Arok. Beliau memerintah tahun 1222-1227 M. Para
penggantinya adalah Anusapati (1227-1248), Panji Tohjaya (1248),
Ranggawuni
(1248-1268),
Kertanegara (1268 -1292). Akan tetapi melihat persi Pararaton bahwa raja raja
Singasari itu yang pertama Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222-1247), yang
kedua Anusapati (1247-1249), yang ketiga Tohjaya (1249-1250), dan yang ke empat
Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-1272).
Beberapa
peninggalan masa kebesaran Singasari antara lain:
1.
Candi Jago/Jajaghu, sebagai ma-kam Wisnuwardhana,
2.
Candi Singasari dan Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara,
3.
Candi Kidal, sebagai makam Anusapati,
4. Patung Prajnaparamita,
sebagai perwujudan Ken Dedes.
5.
Kerajaan Majapahit
httpswww.google.comurlsa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAUQjhxqFQoTCKaL5JGejMYCFYRRvAodmrgAow&url=http%3A%2F%2Fetalase-unik.blogspot.com%2F2013%2F04%2Ffakta-tersembunyi-d
Puncak kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia
adalah pada masa kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit terletak di hutan Tarik
dekat delta sungai Berantas, Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit merupakan
kelanjutan dari kerajaan Singasari yang pada waktu itu ada seorang utusan dari
china yang datang dengan membawa sebuah perintah kepada raja Singasari yang
mana pada waktu itu raja dipimpin oleh Karta Negara, untuk menyerahkan
kerajaannya kepada kerajaan China raja pun kemudian memotong telinga si pesuruh
itu untuk menyuruhnya pulang sambil telinganya di potong. Raja pun tau bahwa
akan datang serangan yang sangat besar kemudian sebelum kerajaan china datang
dengan sebuannya, kerajaan Singasari pun akhinya runtuh sebelum kedatangan
kerajaan china. Untungnya sang Putra mahkota yaitu raden wijaya berhasil
melaikan diri dan bersembunyi di tempat yang aman. Kemudian ia meminta kepada
jayakatwang sebidang tanah untuknya dan diberilah tanah tersebut didaerah hutan
tarik (yang mana ada beberaa sumber yang menyatakan bahwa hutan tarik itu
berada di Mojokerto).
Kemudian
sang raden pun pergi bersama para prajurit ke daerah hutan Tarik, setelah
berada disana ada beberapa prejurit yang mana kehausan dan seorang prajurit itu
memakan salah satu buah yang ada disekitarnya yaitu buah Maja. Secara langsung
sang prejurit tersebut terkejut dikarnakan buah ini begitu pahit, raden pun
mengetahui akan kejadian hal terbut maka raden memberi nama tempat itu dengan
Majapahit.
Letak
secara geografis kerajaaan Majapahit sangat strategis karena ada sebuah lembah
sungai yang begitu luas yaitu sungai Brantas dan sunga Bengawan solo, setra
anak anak sungai yang dapat dilayari sampai kehulu
Raja-raja
yang pernah memerintah di kerajaan Majapahit antara lain :
Ø Raden Wijaya (1293-1309)
Ø Jayanegara (1309-1328)
Ø Tribuwanatunggadewi (1328-1350)
Ø Hayam Wuruk (1334-1389)
Ø Kusumawardhani-Wirakramawardhana (1389-1429)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar